Waspada Ternyata Keputihan Dapat Menular Ke Anak-Anak
Keputihan ialah cairan yang keluar dari vagina selain darah. Waspada hal ini tidak hanya terjadi pada wanita dewasa, namun dapat juga menyerang anak-anak.
Waspadai gejala keputihan pada Anak. Cairan vagina yang normal memiliki ciri-ciri antara lain warnanya putih jernih, menempel pada pakaian dalam warnanya kuning terang, tidak berbau, tidak panas, dan tidak gatal. Cermati, cairan vagina tidak normal memiliki ciri-ciri seperti :
Tak perlu segan untuk mengajak anak berbicara mengenai hal tersebut, tentunya dengan bahasa yang mudah ia mengerti atau sesuai dengan usianya.
Gejala
Penyebab keputihan pada anak bisa dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh.
Faktor penyebab dari dalam tubuh diakibatkan oleh :
Faktor dari luar tubuh diakibatkan oleh :
Penyebab keputihan noninfeksi dapat diakibatkan oleh adanya benda asing yang masuk ke vagina, baik sengaja maupun tidak sengaja, seperti :
Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi risiko terjadinya keputihan pada anak :
Waspadai gejala keputihan pada Anak. Cairan vagina yang normal memiliki ciri-ciri antara lain warnanya putih jernih, menempel pada pakaian dalam warnanya kuning terang, tidak berbau, tidak panas, dan tidak gatal. Cermati, cairan vagina tidak normal memiliki ciri-ciri seperti :
- Vagina sudah mengalami perubahan warna menjadi putih susu.
- Keabuan hingga kehijauan
- Berbau
- Gatal dan Panas.
Gejala
Penyebab keputihan pada anak bisa dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh.
Faktor penyebab dari dalam tubuh diakibatkan oleh :
- Letak lubang kemaluan pada bayi dan anak masih sangat dekat dengan anus, sehingga mudah terkontaminasi oleh bakteri dari anus.
- Permukaan kulit di daerah vagina pada anak masih sangat tipis, sehingga bakteri lebih mudah masuk dan mengalami peradangan.
- Daerah vagina belum ditumbuhi rambut pubis yang berfungsi sebagai pelindung bakteri atau parasit.
- Bakteri : Haemophilus influenzae, Shigella eischeria coli atau Chlamydia trachomatis, streptococcus, staphylococcus.
- Jamur : Candida Sp
- Parasit: Trichomonas vaginalis, Oxyuris enterobius vermicularis.
- Bedak yang diberikan sampai ke vagina.
- Kapas atau tisu yang tertinggal di vagina saat membersihkan kotoran.
- Kotoran feses yang tertinggal tidak bersih saat dibersihkan.
- Anak duduk dan jongkok sembarangan di tanah atau lantai sehingga memudahkan bakteri atau jamur masuk ke vagina.
- Menggaruk daerah sekitar vagina dengan tangan yang kotor sehabis bermain di luar rumah, sehingga memudahkan infeksi bakteri.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi risiko terjadinya keputihan pada anak :
- Saat membersihkan kotoran BAB, sebaiknya basuh dari arah depan ke belakang untuk mencegah bakteri yang berasal dari anus masuk ke vagina.
- Setelah dibasuh, keringkan daerah seputar kemaluan.
- Hindari membedaki area dalam vagina.
- Hindari penggunaan sabun secara langsung ke dalam vagina anak.
- Pilihlah pakaian dalam yang longgar dan terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat (bahan katun), sehingga vagina anak tetap kering dan tidak lembap.
- Ganti pakaian dalam anak minimal 2-3 kali sehari, supaya selalu dalam keadaan kering
Komentar
Posting Komentar